Via Dolorosa (bahasa Latin untuk "Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan"; bahasa Inggris: "Way of Grief," "Way of Sorrow," "Way of Suffering" atau "Painful Way"; bahasa Ibrani: ויה דולורוזה; bahasa Arab: طريق الآلام) adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini diyakini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari.
Jalur yang berkelok-kelok dari benteng Antonia ke arah barat menuju Gereja Makam Kudus— berjarak sekitar 600 meter (2000 kaki)— menjadi tujuan utama para peziarah. Jalur yang sekarang ini ditetapkan sejak abad ke-18, menggantikan berbagai versi sebelumnya.Sekarang jalan ini ditandai dengan 9 titik salib dengan lima titik salib terakhir berada di dalam Gereja Makam Kudus, sehingga seluruhnya adalah 14 titik salib sejak abad ke-15.
Via Dolorosa merupakan sisa-sisa satu dari dua jalur utama timur-barat (Decumanus Maximus) yang melintasi Aelia Capitolina, dibuat oleh kaisar Hadrian. Desain kota Romawi standar menempatkan jalur timur-barat utama melalui tengah kota, tetapi adanya Bait Suci di tengah posisi ini membuat para perancang untuk kaisar Hadrian membuat satu jalur timur-barat di sebelah utaranya. Sebagai tambahan dari jalur pusat utara-selatan (cardo), yang di Yerusalem mengarah ke atas bukit sebelah barat, jalur utama utara-selatan kedua ditambahkan di bawah garis Tyropoeon Valley; kedua cardines melebur di dekat Gerbang Damaskus, dekat dengan Via Dolorosa. Jika Via Dolorosa diteruskan ke barat dalam garis lurus melintasi dua jalur tersebut, akan membentuk suatu blok segitiga yang terlalu sempit untuk membangun bangunan standar; decumanus (sekarang Via Dolorosa) sebelah barat Cardo dibangun di sebelah selatan bagian timurnya, sehingga jalur itu tidak tersambung dan terlihat sampai sekarang.
Setiap hari Jumat, suatu prosesi Katolik Roma menjalani jalur Via Dolorosa, dimulai dari kompleks biara pada titik salib pertama; prosesi ini diorganisir oleh ordo Franciscan di biara ini, yang juga memimpin prosesi. Pengulangan adegan sering kali juga dilakukan di jalur ini, oleh produksi amatir dengan, misalnya, tentara-tentara Romawi yang mengenakan helm plastik dan balutan polyester berwarna merah menyala, maupun drama yang lebih profesional dengan pakaian dan peralatan yang akurat dari sisi sejarahnya.
Gereja Protestan Indonesia Luwu atau dikenal sebagai GPIL merupakan suatu organisasi gereja Kristen Protestan di Indonesia yang didirikan melayani wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Toraja Utara, Kota Palopo, Kota Makassar), Jakarta Utara, Banten ( Tangerang Selatan ).
Cikal bakal GPIL berasal dari kelompok kebaktian yang melepaskan diri dari Jemaat Pniel Palopo Gereja Toraja, tahun 1965. Kebaktian sendiri untuk pertama kalinya dilaksanakan pada Juli 1965 dengan nama Jemaat Wara yang dilayani oleh Pdt. M. Gasong. Kemudian, pada hari Minggu 6 Februari 1966 diresmikan menjadi satu gereja yang berdiri sendiri dengan nama Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL). Pada sidangnya yang pertama dipilih dan ditetapkan Badan Pekerja Sinode pertama, yaitu:
Pdt.M.Gasong (Ketua)
K.M.L.Pagalla (Sekretaris)
Itjtjing Pasande (Bendahara)
Statistik Gereja Protestan Indonesia Luwu:
Jumlah gereja: 159 gereja
Jumlah Lembaga milik GPIL: 4 Sekolah, 1 rumah sakit, 1 klinik, dan 2 POT serta 1 panti asuhan
Jumlah jemaat: 114 jemaat
Jumlah Kelompok Kebaktian: 45 kelompok
Jumlah Pos kebaktian: 400 pos kebaktian
Jumlah Klasis: 6 klasis
Jumlah anggota jemaat: 16.667 jiwa
Jumlah calon anggota: 43 jiwa
Jumlah pendeta: 103 orang
Jumlah pelayan lainnya: lebih kurang 700 orang (Diakon, Viskaris, Guru Agama, Guru Agama Paruh Waktu dan Lain-lain)
Jumlah Sukarelawan: 40 orang (dari 4 kabupaten di Sulawesi Selatan)
Sinode
Jalan Sam Ratulangi (Jalur RSUD Sawerigading Palopo) Kilometer 7 Kelurahan To'bulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo 91923, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia